TIPS MENJADI SEORANG PENJUAL YANG SUKSES
Mengapa Saya Perlu Menjadi Seorang Penjual?
Coba  tanyakan pada orang sekitar Anda, apakah ada yang mau menjadi
salesman?  Jawabnya sebagian (besar) akan bilang tidak. Memang
sebagian orang  berpendapat bahwa mereka tidak mampu menjadi sales
atau penjual.  Tidak bakat, katanya. Benarkah demikian?
Sebenarnya tidak dapat  dihindarkan bahwa Anda harus melakukan
pekerjaan sales ini setiap  saat dalam jabatan apapun. Kita sering harus
“menjual” atau  menawarkan gagasan kita agar diterima atasan dan
bawahan. Kita harus  “menjual” atau membujuk orang di bagian lain agar
mau menerima cara  kerja kita. Kita harus memberikan jawaban yang
memuaskan setiap kali  ada komplain dari pelanggan. Tanpa disadari,
kunci keberhasilan Anda  sebagai karyawan dan pengusaha ditentukan
oleh kemampuan “menjual”  diri, produk, dan gagasan Anda secara
persuasif pada orang lain. Itu  semua adalah bagian dari pekerjaan
menjual. Kalau Anda tidak mampu  menguasai teknik menjual ini, Anda
akan dikategorikan sebagai orang  yang tidak mampu berkomunikasi
dengan orang lain. Saya jamin, Anda  tidak akan sukses dalam karir dan
bisnis Anda.
Modal utama  seorang penjual
bukan bakat, tetapi kemauan.
Menurut pengalaman,  kemampuan
bisa dipelajari dan secara
alamiah akan menjadi bakat  kita.
Bahkan salesman profesional
masih perlu ditraining. Mengapa?
Sebab  kemampuan menjual harus
dikembangkan dengan banyak
pelatihan.
Bagaimana Menjadi Penjual Yang Baik?
Pada dasarnya tugas utama seorang penjual di  samping  menjual
barang maka ia juga harus berusaha agar  dapat  membangun citra
perusahaan yang baik di mata para langganan  atau  calon langganan
yang ia hadapi.
 Bagi  perusahaan-perusahaan   yang mengetahui  dan  menyadari
pentingnya laihan-latihan guna  mendapatkan penjual yang  kreatif maka
banyak program latihan dalam  perusahaan yang  diperuntukkan penjual
tetap  dilaksanakan  secara    berkembang  dan   meluas.
Misalnya: penjual-penjual tersebut
diberi   program  pelajaran dasar-dasar
pemasaran,   teknik  dan  cara    menjual,
latihan kerampilan  berkomunikasi  dan
lain-lain.  Karena   pada  dasarnya suatu
perusahaan  yang  baik  bila  memiliki
penjual   haruslah penjual-penjual  yang
berpendidikan,  memiliki  rasa   tanggung
jawab  yang  besar dan juga terlatih.
Jadi  keberhasilan   seorang penjual
tidak cukup kalau  mereka  hanya
bermodalkan  senyuman, tas  dan  sepatu
yang bersih dan mengkilap.
Namun   penjual  yang baik hendaklah
mereka yang  mengetahui  dan mampu
untuk  menganalisa apa yang dibutuhkan
konsumen  pada  saat ini,  apa  yang
paling  disukai maupun yang paling  tidak
disukai oleh  kosumen, mutu  promosi,
pemberian service yang  paling  jitu
dalam menarik minat  konsumen agar
mereka mau membeli produk kita. Selain
itu seorang  penjual harus juga mengenal
medan  (wilayah) dengan  seksama,
dapat  memanfaatkan dan menggunakan
waktu  secara cermat, efisien serta
tepat.  Karena waktu bagi penjual
merupakan resource yang sangat penting
sekali.  Dan sudah barang tentu  pula
faktor keramahtamahan harus ada.
Kualifikasi Penjual
Untuk   lebih jelasnya lagi maka kita dapat membagi  kategori penjual
berdasarkan  atas kualifikasinya berikut ini :
- Kategori 1 : adalah penjual yang  sopan, baik dan penurut
- Kategori  2 : adalah  penjual  yang   produktif  dan   yang
memiliki akal cerdik
- Kategori 3 : adalah  penjual yang produktif tanpa memiliki
akal cerdik
Kemampuan Bertempur
Penjual   kategori 1 biasanya cenderung untuk selalu  tunduk dan taat
dengan  apa kata boss. Ia kurang mempunyai rasa bertempur yang tinggi
dengan  perusahaan pesaing, sikapnya pasif dan  kurang pandai
membaca  strategi musuh. Oleh sebab itu prestasi  penjual biasanya juga
termasuk  sedang-sedang saja. Karena penjual ini bersifat penurut jelas
kalau  ia tidak  berani untuk berbuat/bertingkah yang macam-macam
terhadap  boss. Satu hal lagi  penjual  dalam  kategori ini  biasanya
hanya   lebih  suka sebagai pengambil order saja.
Penjual  yang tergolong ke  dalam
kategori 2  ini  cenderung memiliki
kemampuan  bertempur  cukup tinggi,
hal  ini  disebabkan penjual ini adalah
seorang  penjual yang kreatif. Bisa
dikata ia mempunyai  indra  ke enam
yang  tajam dalam  menganalisa
kekuatan pasar yaitu dengan jeli ia
mengamati  seberapa besar jumlah
produk yang dibutuhkan konsumen
ataupun  ketajamannya dalam
mengevaluasi berapa prosentasi market
share  yang telah dikuasai
perusahaannya dan perusahaan
pesaingnya.  Karena penjual ini
tergolong mempunyai produktivitas
kerja cukup  tinggi  maka  jangan heran
kalau ia juga mempunyai  banyak  akal,
cara   ataupun taktik menyusup ke kubu
lawan melalui proses  liku-likunya  yang
memang sudah ia kuasai.
Kategori  3  adalah penjual yang  juga  tergolong  produktif seperti
halnya  penjual  kategori  2  tapi   disini  ia   tidak menerapkan  akal
bulusnya  terutama  untuk   mengelabui  bossnya. Beruntung  sekali
apabila  perusahaan  yang   pada   kenyataannya mempunyai penjual
seperti dalam kategori 3.  Penjual  yang  rajin, produktif, jujur (  tidak
suka  mengakali   boss)    merupakan  penjual  yang  ideal  dan   disukai
banyak  perusahaan.  Namun  perlu diingat  orang-orang  seperti  kriteria
di  atas dewasa ini sulit sekali diketemukan. Sebab sebagian  besar
waktu   penjual  adalah  di  luar  kantor  jadi  kita   terkadang mengalami
kesulitan  untuk mendeteksi mereka secara  langsung. Jadi  semakin
pandai  penjual membaca  serta  menyesuaikan  diri dengan  situasi
makin baik  kesan konsumen  terhadapnya  sehingga makin banyak
barang atau jasa  yang berhasil ia jual.
Bila  kita  hubungkan  dengan  ke  tiga   macam   klasifikasi penjual
dimuka maka apabila perusahaan akan   merekrut  penjual janganlah
ragu  untuk  memilih  penjual  yang   tergolong  dalam kategori  2.
Dengan mengingat sepanjang penjual   tersebut  tidak terlalu merugikan
perusahaan.
Tapi  yang  paling
menentukan  adalah
kemampuan  si  boss  dalam
memanajemen  para
penjualnya.  Sehingga
perusahaan tidak  terlalu
tergantung  pada  satu
penjual  yang dianggap  baik
saja  namun perusahaan  juga
perlu melatih  penjualnya
yang lain  agar  dapat
menjadi seorang penjual
professional.
Dengan   demikian  penjual professional harus  belajar  merasakan
perasaan   orang  lain. Bicarapun diusahakan  agar  jangan  sampai
menyinggung   perasaan  konsumen  .  Kalau  perlu  kurangi  bicara
terlalu    panjang  lebar,  apalagi  bila  ada  pembicaraan   yang
menyimpang    dari  pokok  pembicaraan  hendaknya  dibuang.   Bila
memungkinkan   bisa  ditambahkan  dengan  gagasan  -gagasan   kita
sendiri.    Buatlah  konsumen  terpikat  dengan  pembicaraan   dan
gagasan-gagasan   kita yang wajar, tidak berlebihan  dan  mengenai
sasaran.
Beberapa Tips untuk Menjual
1.  Menguasai benar-benar apa yang akan Anda “jual”
Tidak peduli apakah  Anda mau menjual barang atau jasa atau gagasan
atau mengajak  kerjasama patungan dll, Anda akan lebih berhasil bila
Anda mengetahui  benar-benar apa yang Anda sampaikan. Pelajarilah dan
perispkan  pengetahuan Anda tentang apa ciri khas “produk” Anda, apa
manfaat  utama untuk penggunanya, apa kelemahannya, apa kekuatannya,
dan harga  atau biayanya.
2. Penampilan
Kepribadian Anda akan terpancar  dari
Wah, terlambat! Aku janji
bertemu dengan klien
satu  jam yang lalu...
penampilan Anda. Orang akan melihat
penampilan  fisik terlebih dahulu, baru
kemudian komunikasi Anda. Sesuaikan
penampilan  Anda dengan apa yang
Anda jual dan siapa pelanggan Anda.
3.  Kemauan bergaul dengan orang.
Setelah penampilan Anda diterima
orang,  mulailah bicara. Kembangkan
kemauan untuk bergaul dengan orang
lain.  Pelajari cara etika pergaulan. Kata
kuncinya adalah ramah. Perlu
keramahan  dalam berkomunikasi
dengan orang lain. Jangan lupa disiplin
waktu  dan tepatilah janji Anda.
4. Bantulah calon pembeli  mengambil keputusan
Calon pembeli biasanya ragu-ragu. Yakinkan dia   bahwa tawaran Anda
itu bagus dan tepat bagi dia. Kalau perlu buatkan  perbandingan
dengan produk sejenis. Setiap kali calon pembeli  mengutarakan
keberatan, hendaknya Anda siap dengan jawabannya. Namun  terlebih
dahulu katakan “ya, tetapi..........” Jangan sekali-kali  memaksa.
5. Manfaatkan peluang penjualan dengan baik
Agar  calon pembeli benar-benar membeli, maka Anda harus awas dan
jangan  melepas peluang begitu mereka menampakkan tanda setuju.
Penjualan  tidak sekaligus, tetapi langkah demi langkah akan membawa
pada  keberhasilan. Ikuti dengan sabar, dan segera manfaatkan
peluang  begitu mereka nampak bersedia. Setelah penjualan, Anda
berikan  informasi dan alamat jelas untuk follow up jika ada masalah di
kemudian  hari. Ada kemungkinan mereka akan membeli lagi lain kali.
Mengatur  Komunikasi Marketing
Untuk meraih sukses, Anda perlu strategi  yang dapat memformulasikan
kebutuhan-kebutuhan Anda secara strategis.  Caranya dengan
mengeksplorasikan seluruh pilihan marketing  komunikasi dan
maksimalkan peluang mendapatkan penghasilan  keseluruhan. Ada
beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk  mempermudah memanage
marketing komunikasi ini, yaitu:
1.  Temukan bagaimana caranya menciptakan persepsi dari tujuan
utama  produk tersebut. Sebuah produk tentunya memiliki tujuan utama
yang  dimaksudkan bagi konsumen, ciptakanlah persepsi tujuan tersebut
agar  proses marketing menjadi lebih mudah.
2. Identifikasikan segmen pasar  yang paling menguntungkan untuk
mencapai target. Segmentasi pasar  sangatlah penting dalam tujuan
penjualan produk. Untuk  mengidentifikasikannya, Anda bisa
mempelajari pola perilaku pasar.  Dari sana akan ditemukan berbagai
karakteristik yang bisa menentukan  langkah marketing selanjutnya.
3.Optimalkan nilai hubungan antar
konsumen  yang menjadi daerah
marketing komunikasi Anda.
Hubungan dengan  para konsumen
adalah langkah baik untuk
mengetahui kelemahan dan  kekuatan
produk tersebut juga untuk
mempermudah proses penjualan.
4.  Bangun strategi tingkat
pendapatan yang sekaligus
menghasilkan  suport manajemen.
Strategi adalah sesuatu yang
wajib dimiliki,  strategi ini
dimaksudkan sebagai panduan
dalam menentukan langkah  praktis.
5. Identifikasikan teknologi media
baru untuk  mengintegrasikan
komunikasi.
6. Tingkatkan hubungan baik  dengan media dengan mengkoordinasikan
startegi advertising dan  strategi public relation. Media massa adalah
chanel paling efektif  dalam proses marketing.
(sumber: satulelaki.com)





































BalasHapusJasa Arsitek Desain Arsitektur Online Design Gambar Denah Model Rumah Minimalis Modern Murah Mewah Sederhana Konsultan Ruko Hotel Plaza Mall Gedung Kantor Futsal Show Room Bengkel Rumah Sakit Villa Apartemen Seluruh Indonesia
jasa desain arsitektur online design gambar denah model rumah minimalis
Arsitek
Rumah Rumah Minimalis
Rumah Minimalis
Desain Rumah
Denah Rumah
Rumah Denah
Desain Denah Rumah
Denah Desain Rumah
Gambar Rumah
Design Rumah
Rumah Model
Model Rumah
Design Gambar Rumah
Gambar Design Rumah
Desain Rumah Minimalis
Foto Design Rumah
Rumah Arsitektur
Arsitektur Rumah
Denah Rumah Minimalis
Denah Desain Rumah Minimalis
Desain Denah Rumah Minimalis